depresiasi,
Pajak, dan Cash Flow Setelah Pajak
Depresiasi
dilaksanakan untuk tujuan perpajakan sebagai suatu pengurangan pendapatan
terkena pajak sesuai dengan undang-undang serta peraturan yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah. Sebetulnya ada banyak jenis pajak yang dikenakan pada sebuah
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
A.
Pajak Pendapatan, yaitu pajak yang dipungut
sebagai fungsi dari pendapatan usaha ataupun perseorangan, yang besarnya
dihitung sebagai presentase dari pendapatan bersih perusahaan atau
perseorangan.
B.
Pajak Kekayaan yang dibebankan oleh pemerintah
pada pemilik tanah, bangunan, mesin atau peralatan, barang inventaris, dan
lainnya sesuai dengan peraturan.
C.
Pajak penjualan yang ditentukan sebagai fungsi
dari pembelian barang atau pemberian pelayanan dan tidak ada kaitannya dengan
pendapatn bersih atau keuntungan perusahaan.
Dari berbagai
jenis pajak tersebut, yang relevan untuk dibicarakan dengan persoalan ekonomi
teknik hanya pajak pendapatan saja.
Pendapatan
yang dimaksud meliputi hasi penjualan produk, jasa, deviden-deviden yang
diterima saham, bunga dari pinjaman, sewa-sewa, honorarium dan penerimaan
lainnya yang diperoleh dari kepemilikan modal dan kekayaan. Di samoing itu,
potongan-potongan mencakup: kerugian-kerugian dari kebakaran, pencurian,
iuran-iuran, penyusutan (depresiasi), bunga obligasi, pengeluaran untuk
penelitian dan pengembangan, dan sebagainya.
Perbedaan
antara pendapatan dan potongan adalah merupakan pendapatan yang terkena wajib
pajak.
Pendapatan
Kena Pajak = ∑ Pendapatan – Bunga – Depresiasi
Pajak =
Pendapatan Kena Pajak x Tarif Pajak (%)
Maka cash flow
setelah pajak:
Cash flow
setelah pajak = Cash flow sebelum pajak
contoh 1 :
Dana investasi :Rp 35,000,000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun
persiapan Rp 20,000,000,- dan tahun pertama Rp 15,000,000,-, Kegiatan pabrik
dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi,
Jumlah biaya
operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada
tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- pertahun dan untuk tahun-tahun berikutnya
seperti pada tabel 1,
Benefit dari
kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan
Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1,
Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil
pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV denga
diskon factor sebesar 18%?
JAWAB:
Untuk
menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
NPV= I (1+i)-n
NPV=
11.115.000
Nilai NPV
adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka gagasan
usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Catatan:
A.
Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang
menyangkut proyeksi harus mendapat perhatian.
B.
Perkiraan beefit harus diperhitungkan dengan
menggunakan berbagai variabel (perkembangan proyeksi sejenis dimasa yangakan
datang, perubahan teknologi, perubahan konsumen).
Karena dapat
catatan untuk memperhatikan cash flow-nya maka dihitung mengunakan cash flow
diagram
Perhitungan
juga dapat dilihat mengunakan perhitungan dalam tabel 1,
Tabel 1,:
persiapan perhitungan NPV (dalam Rp,000,-)
Thn
|
Investasi
|
Biaya
Operasi
|
Total
coast
|
Benefit
|
Net
benefit
|
D,F,
18%
|
Present
value
|
0
|
20.000
|
-
|
20.000
|
-
|
-20.000
|
1,0000
|
-20.000
|
1
|
15.500
|
-
|
15.500
|
-
|
-15.500
|
0,8475
|
-12.713
|
2
|
-
|
5.000
|
5.000
|
10.000
|
5.000
|
0,7182
|
3.591
|
3
|
-
|
6.000
|
6.000
|
12.000
|
6.000
|
0,6086
|
3.652
|
4
|
-
|
6.000
|
6.000
|
14.000
|
8.000
|
0,5158
|
4.126
|
5
|
-
|
7.000
|
7.000
|
17.000
|
10.000
|
0,4371
|
4.371
|
6
|
-
|
7.000
|
7.000
|
21.000
|
14.000
|
0,3704
|
5.186
|
7
|
-
|
8.000
|
8.000
|
25.000
|
17.000
|
0,3139
|
5.336
|
8
|
-
|
9.000
|
9.000
|
30.000
|
21.000
|
0,2660
|
5.586
|
9
|
-
|
10.000
|
10.000
|
36.000
|
26.000
|
0,2255
|
5.863
|
10
|
-
|
11.000
|
11.000
|
43.000
|
32.000
|
0,1911
|
6.115
|
NPV
|
11.115,73
|
Nilai NPV adalah 11.115,73 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Perhitungan NVP dari cash outflow adalah sebagai berikut :
Perhitungan NVP dari cash outflow adalah sebagai berikut :
Maka
nilai P bisa dihtung dengan mengunakan rumus pada table bunga, adalah sebagai
berikut:
P
=
-2.000+(-15.000(P/F.i.n))+(-5000(P/F.i.n))+(-6000(P/A.i.n))(P/F.i.n)
+ (-7000(P/A.i.n))(P/F.i.n)+(-8000(P/F.i.n))+(-9000((P/F.i.n))+(-10000(P/F.i.n))
+ (-11000(P/F.i.n))
Maka
dari tabel didapatkan nilai pengeluaranya adalah sebagai berikut:
P
= -58.015.03
Perhitungan
NVP dari cash in flow adalah sebagai berikut :
Dari
cash in flow itu dapat kita hitung present velue proyek tersebut dengan rumus
sebagai berikut:
P
=10.000(P/F.i.n))+( 12.000 (P/F.i.n)) + (14.000 (P/F.i.n))
+
(17.000 (P/F.i.n)) + (21.000 ( (P/F.i.n)) + ( 25.000(P/F.i.n)) +
(30.000
(P/F.i.n)) + (-36.000 (P/F.i.n))+(-43.000 (P/F.i.n))
Maka
dari table diapatkan nilai present value d atas adalah
P
= 69.078.3
Maka
NPV = 69.078.3-58.015.03
=
11.063,27
Dari
perhitungan ada perbedaan dengan nilai yang ditung menggunakan rumus bunga. Hal
itu disebabkan pada table pengeluaran pada tahun 3dan 4 tidak dijadikan nilai
present dhaulu tetapi
Contoh: Suatu rencana investasi dengan estimasi cash flow adalah:
Investasi Rp 700 juta
Annual Benefit Rp 130 juta
Annual Cost Rp 30 juta
Over houl(t=5) Rp 70 juta
Nilai sisa Rp 300 juta
Umur investasi 8 tahun
Pajak Perusahaan 10% per tahun
Diminta: Susunlah cash flow setelah pajak, jika menggunakan depresiasi:
a. a. . SLD
b. b. DDBD
Penyelesaian
a. a. Metode Straight Line Depreciation
Investasi Rp 700 juta
Annual Benefit Rp 130 juta
Annual Cost Rp 30 juta
Over houl(t=5) Rp 70 juta
Nilai sisa Rp 300 juta
Umur investasi 8 tahun
Pajak Perusahaan 10% per tahun
Diminta: Susunlah cash flow setelah pajak, jika menggunakan depresiasi:
a. a. . SLD
b. b. DDBD
Penyelesaian
a. a. Metode Straight Line Depreciation
n
|
CF Sebelum Pajak
|
SLD = 1/N (I-S)
|
PKP
|
Pajak
10 %
|
CF Setelah Pajak
|
||
(-)
|
(+)
|
NCF
|
|||||
(a)
|
(b)
|
(c)
|
(d=c-b)
|
(e)
|
(f=d-e)
|
(g=fx10%)
|
(h=d-g)
|
0
|
700
|
-700
|
-700
|
||||
1
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
2
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
3
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
4
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
5
|
100
|
130
|
30
|
50
|
-20
|
0
|
30
|
6
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
7
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
8
|
30
|
130
|
100
|
50
|
50
|
5
|
95
|
S
|
300
|
300
|
300
|
b. Metode Double
Declining Balance Depreciation
|
||||||||
n
|
CF Sebelum Pajak
|
DDBD = 2/N (BVt-1)
|
BVt
|
PKP
|
Pajak 10 %
|
CF Setelah Pajak
|
||
(-)
|
(+)
|
NCF
|
||||||
(a)
|
(b)
|
(c)
|
(d=c-b)
|
(e)
|
(ft = dt-1 - BVt)
|
(g=d-e)
|
(h=gx10%)
|
(i=d-h)
|
0
|
700
|
-700
|
700
|
-700
|
||||
1
|
30
|
130
|
100
|
175
|
525
|
-75
|
-7.5
|
107.5
|
2
|
30
|
130
|
100
|
131
|
393.75
|
-31.25
|
-3.125
|
103.13
|
3
|
30
|
130
|
100
|
98
|
295.31
|
1.5625
|
0.1563
|
99.844
|
4
|
30
|
130
|
100
|
74
|
221.48
|
26.172
|
2.6172
|
97.383
|
5
|
100
|
130
|
30
|
55
|
166.11
|
-25.37
|
0
|
30
|
6
|
30
|
130
|
100
|
42
|
124.58
|
58.472
|
5.8472
|
94.153
|
7
|
30
|
130
|
100
|
31
|
93.44
|
68.854
|
6.8854
|
93.115
|
8
|
30
|
130
|
100
|
23
|
70.08
|
76.64
|
7.664
|
92.336
|
S
|
300
|
300
|
300
|
. contoh ketiga : Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa.
Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang
putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?
Diketahui :
Diketahui :
A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
i% =20%
n = 13 tahun
Ditanya :
Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
. contoh keempat : Suatu rencana investasi baru dengan cash flow
sebagai berikut:
Investasi
|
Rp 700 juta
|
Annual Benefit
|
Rp 140 juta
|
Annual Cost
|
Rp 35 juta
|
Benefit lump-sum (t=4)
|
Rp 90 juta
|
Nilai sisa
|
Rp 100 juta
|
Umur investasi
|
10 tahun
|
Suku Bunga
|
8% /tahun
|
Pajak Perusahaan
|
20% / tahun
|
Susunlah cash flow setelah pajak, jika:
a. Metode
depresiasi straight line depreciation;
b Metode
depresiasi double declining balance depreciation;
c. Evaluasilah
kelayakan rencana sebelum pajak dan sesudah pajak.
Penyelesaian:
sumber :
ilmumanajemen.wordpress.com/2007/.../manajemen-keuangancash-flow/
www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar