Kamis, 14 November 2013

Tugas2 - Equivalen Cashflow

 Nama : Fahmi Aziz


 Equivalent Uniform Series Annual Cashflow (EUA) atau AW
Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam. Menentukan nilai tahunan dari suatu Present Worth dapat
dilakukan dengan mengalikan PW tersebut dengan Equal Payment Capital
Recovery Factor
. Sedangkan untu mengkonversikan nilai tahunan dari
Nilai Future dilakukan dengan mengalikan FW dengan Equal Paymentseries
Sinking Fund Factor
.


Contoh 1:
Perusahaan mempertimbangkan penambahan suatu alat pada mesin produksi guna mengurangi biaya pengeluaran, yakni penambahan alat A dan penambahan alat B. Kedua alat tersebut masing-masing $1.000 dan mempunyai umur efektif 5 tahun dengan tanpa nilai sisa. Pengurangan biaya dengan penambahan Alat A adalah $300 per tahun. Pengurangan biaya dengan penambahan alat B $400 pada tahun pertaman dan menurun $50 setiap tahunnya. Dengan i=7% alat mana yang dipilih?

Penyelesaian:
Harga masing-masing alat A dan B sama, sehingga tidak menjadi pertimbangan. Cashflow masing-masing alat :




PW benefit of A = 300 (P/A,7%,5) = 300 (4,100) = $ 1.230
PW benefit of B = 400 (P/A,7%,5) – 50 (P/G,7%,5) = 400 (4,100) – 50 (7,647) = $ 1.257,65

Alat B menghasilkan benefit yang lebih besar sehingga untuk selama 5 tahun menjadi alternatif yang menguntungkan, bahkan di tahun pertama dan kedua menghasilkan return yang lebih besar dari alat A.


Contoh 2:
Pemerintah Kota Depok berencana membangun sebuah instalasi pengolahan air bersih. Ada dua alternatif dalam upaya realisasi proyek tersebut, yakni dengan pembangunan bertahap atau pembangunan langsung. Umur rencana yang di estimasikan adalah 50 tahun. Bila pembangunan dilakukan bertahap, maka pembangunan awal akan menghabiskan biaya $300.000.000, dan tahap berikutnya setelah 25 tahun yang akan datang dengan estimasi biaya menghabiskan $350.000.000. Dan bila pembangunan dilakukan sekali menghabiskan biaya $400.000.000. Dengan suku bunga 6% alternatif mana yang akan dipilih?


Penyelesaian:
Pembangunan Bertahap:
PW of Cost = $300.000.000 + $350.000.000 (P/F,6%,25)
                   = $300.000.000 + $81.600.000
                   = $381.600.000

Pembangunan Tidak Bertahap:
PW of Cost = $400.000.000

Ternyata pembangunan bertahap menghabiskan biaya yang lebih kecil sehingga alternatif ini yang dipilih.



FUTURE WORTH ANALYSIS 

Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa menggunakan fungsi fv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :

·         Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
·         Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
·         Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
·         Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
·         Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
·         Rate = 8%
·         Nper = 20
·         Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
·         Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
·         Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah 10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :
·         Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
·         Nper = 20×12 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
·         Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita mengeluarkan uang
·         Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
·         Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv() adalah satuan untuk parameter rate, nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.

Annual Worth Analysis

Annual Worth Analysis Metode Annual Worth (AW) atau disebut juga
Annual Equivalent yaitu metode dimana aliran kas masuk dan kas keluar didistribusikan dalam
sederetan nilai uang tahunan secara merata (sama besar), setiap periode waktu sepanjang
umur investasi, pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan

Istilah Capital Recovery (CR)
CR adalah Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal  yang   diinvestasikan.

CR = I(A/P, i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S) (A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S) (A/P, i, n) + S(i)

·         I : Investasi awal
·         S : Nilai sisa di akhir usia pakai
·         n : Usia pakai
AW = Revenue –Expences -CR


Annual Worth Analysis dilakukan terhadap:
1. Alternatif tunggal , layak jika AW > 0
2. Beberapa alternatif dgn usia pakai sama
3. Beberapa alternatif dgn usia pakai berbeda
4. Periode analisis tak berhingga

Untuk 2,3, dan 4 : dipilih AW terbesar



Contoh

1. Sebuah mesin memiliki biaya awal sebesar 1 juta rupiah, dengan usia pakai 10 tahun. Nilai sisa
pada akhir usia adalah 200 ribu rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun, tentukan besar
capital recoverynya.

2. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga 30 juta
rupiah. Dengan peralatan baru tersebut akan diperoleh penghematan sebesar 1 juta rupiah per 
tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8  peralatan itu memiliki nilai jual 40 juta rupiah. 
Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun,  dengan Annual Worth Analysis, apakah pembelian
peralatan tersebut menguntungkan?


3. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkankepada perusahaan:

·          Mesin-x dengan harga beli 2,5 juta rupiah,  keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph.
·         Mesin-y dengan harga beli 3,5 juta rph,  keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilai sisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?


Contoh usia pakai berbeda
4. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:

·         Mesin-x usia pakai 8 tahun dengan harga beli 2,5  juta rupiah, keuntungan per tahun 750 ribu rph, nilai sisa padaakhir usia manfaat 1 juta rph. 
·         Mesin-y usia pakai 9 tahun dengan harga beli 3,5  juta rph, keuntungan per tahun 900 ribu rph, nilaisisa pada akhir usia manfaat sebesar 1,5 juta rupiah.
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli?



Contoh Analisis Tak berhingga. 6. Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan tingkat
suku bunga 10% per tahun, lalu pilih alternatif terbaik:

·          Alternatif-A Investasi awal $1 juta, keuntungan tahunan $150 ribu, usia pakai tak berhingga.
·         Alternatif-B Investasi awal $1,5 juta, keuntungan tahunan $250 ribu, usia pakai 14 tahun. 
·         Alternatif-C Investasi awal $2,5 juta, keuntungan tahunan $500 ribu, usia pakai 9 tahun.
Alternatif B dan C menggunakan asumsi perulangan dengan konsekuensi ekonomi yang selalu sama.


Referensi :

Rabu, 13 November 2013

Tugas2 - BUNGA (Ekonomi Teknik)

 Nama : Fahmi Aziz

*PENGERTIAN BUNGA

 BUNGA
Ø  Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang
Ø  Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471) suku bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu.

 MACAM-MACAM BUNGA
Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil.
Ø  Suku bunga nominal adalah Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam.
Ø  Suku bunga rill adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju invlasi, dimana suku bunga rill lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam.

* JENIS-JENIS BUNGA  

BUNGA EFEKTIF
Bunga efektif adalah bunga yang dihitung berdasarkan perubahan aktual dari nilai awal dan akhir sejumlah tertentu, atau dapat juga dihitung dengan menggunakan pendekatan Time Value of Money dengan mencari future value dari sejumlah uang dengan tingkat bunga tertentu. Dimana rumus tersebut dapat dinyatakan dengan :
FVn = (1+r)n x PV
Dimana :
FVn = Future Value setelah n tahun
PV  = Present Value
n    = Jangka waktu per tahun
r    = tingkat bunga per tahun
Sebagai contoh, jika FV adalah Rp. 169 Juta, PV adalah Rp. 100 Juta, n adalah 2 tahun, maka didapat nilai r = 30%. Nilai r ini adalah bunga efektif per tahun dari nilai investasi tersebut.

Sistem Bunga Efektif
Sistem bunga efektif adalah porsi bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di dalam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar. Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan.
Metode Efektif
Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya. Rumus perhitungan bunga adalah :
Bunga = SP x i x (30/360)
Dimana :
      SP  = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
       i    = suku bunga per tahun, 30 = jumlah hari dalam 1 bulan, 360 = jumlah hari dalam 1
   tahun.
·         Bunga efektif bulan  1
Rp 24.000.000 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah :
Rp 1.000.000,00 + 200.000,00 = Rp 1.200.000,00
·         Bunga efektif bulan 2
Rp 23.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp 191.666,67
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah :
Rp 1.000.000,00 + 191.666,67 = Rp 1.191.666,67
Angsuran bulan kedua lebih kecil dari angsuran bulan pertama. Demikian pula untuk bulan-bulan selanjutnya, besar angsuran akan semakin menurun dari waktu ke waktu.
BUNGA NOMINAL
Tarif bunga sesungguhnya (actual) atau tarif bunga efektif sebesar 3%/6 bulan (compound each six month period), maka tahunan atau bunga nominal dinilai sebagai bunga 6%/tahun yang digandakan tiap ½ tahun.
Bila periode pembayaran kurang dari 1 tahun :besar bunga efektif (1tahun) > bunga nominalnya.
• Contoh :
$1000 dengan bunga 3%/6bulan. Dalam 1 tahun menjadi :
F = $1000 x 1,03 x 1,03 = $1060,9
• Maka, bunga efektif adalah 6,09%, sedangkan bunga nominalnya adalah 6%.
• Hubungan antara bunga efektif dan bunga nominal adalah effective annual interest rate :

Dengan :   r = nominal interest rate (6% à0.06)
      c = banyak periode bunga per tahun
      r/c = tarif bunga dengan periode c kali per tahun
Agar rumus-rumus bunga yang telah dibicarakan (hubungan antara P, A, F, dan g) berlaku juga untuk bunga dengan periode pembayaran kurang dari 1 tahun, maka :
Hitung dulu bunga efektif tahunan dari bunga yang diperjanjikan (periode < 1 tahun). Kemudian bunga tersebut dipakai dalam rumus yang diinginkan.
Contoh : P = $1000,6%compounded semi-annually. Berapa F setelah 4 tahun?
Gunakan nilai bunga nominal dengan periode < 1 tahun, namun periode pembayaran bunga dilipatkan menjadi n x c.
Contoh : F = $1000 x (1+0,03)8 = $1000 x (F/P 3,8) = $1000 x 1,267 = $ 1267
Untuk membedakan bunga efektif dan bunga nominal, untuk seterusnya digunakan :
i = bunga efektif
r = bunga nominal


SUMBER :


Sabtu, 19 Oktober 2013

cash flow

depresiasi, Pajak, dan Cash Flow Setelah Pajak
Depresiasi dilaksanakan untuk tujuan perpajakan sebagai suatu pengurangan pendapatan terkena pajak sesuai dengan undang-undang serta peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sebetulnya ada banyak jenis pajak yang dikenakan pada sebuah perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
A.   Pajak Pendapatan, yaitu pajak yang dipungut sebagai fungsi dari pendapatan usaha ataupun perseorangan, yang besarnya dihitung sebagai presentase dari pendapatan bersih perusahaan atau perseorangan.
B.   Pajak Kekayaan yang dibebankan oleh pemerintah pada pemilik tanah, bangunan, mesin atau peralatan, barang inventaris, dan lainnya sesuai dengan peraturan.
C.   Pajak penjualan yang ditentukan sebagai fungsi dari pembelian barang atau pemberian pelayanan dan tidak ada kaitannya dengan pendapatn bersih atau keuntungan perusahaan.
Dari berbagai jenis pajak tersebut, yang relevan untuk dibicarakan dengan persoalan ekonomi teknik hanya pajak pendapatan saja.
Pendapatan yang dimaksud meliputi hasi penjualan produk, jasa, deviden-deviden yang diterima saham, bunga dari pinjaman, sewa-sewa, honorarium dan penerimaan lainnya yang diperoleh dari kepemilikan modal dan kekayaan. Di samoing itu, potongan-potongan mencakup: kerugian-kerugian dari kebakaran, pencurian, iuran-iuran, penyusutan (depresiasi), bunga obligasi, pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, dan sebagainya.
Perbedaan antara pendapatan dan potongan adalah merupakan pendapatan yang terkena wajib pajak.
Pendapatan Kena Pajak = ∑ Pendapatan – Bunga – Depresiasi
Pajak = Pendapatan Kena Pajak x Tarif Pajak (%)
Maka cash flow setelah pajak:
Cash flow setelah pajak = Cash flow sebelum pajak
contoh 1 : Dana investasi :Rp 35,000,000,- dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun persiapan Rp 20,000,000,- dan tahun pertama Rp 15,000,000,-, Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi,
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- pertahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1,
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1, Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV denga diskon factor sebesar 18%?
JAWAB:
Untuk menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
NPV= I (1+i)-n
NPV= 11.115.000
Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Catatan:
A.      Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang menyangkut proyeksi harus mendapat perhatian.
B.      Perkiraan beefit harus diperhitungkan dengan menggunakan berbagai variabel (perkembangan proyeksi sejenis dimasa yangakan datang, perubahan teknologi, perubahan konsumen).
Karena dapat catatan untuk memperhatikan cash flow-nya maka dihitung mengunakan cash flow diagram
Perhitungan juga dapat dilihat mengunakan perhitungan dalam tabel 1,


Tabel 1,: persiapan perhitungan NPV                         (dalam Rp,000,-)

Thn
Investasi
Biaya Operasi
Total coast
Benefit
Net benefit
D,F, 18%
Present value
0
20.000
-
20.000
-
-20.000
1,0000
-20.000
1
15.500
-
15.500
-
-15.500
0,8475
-12.713
2
-
5.000
5.000
10.000
5.000
0,7182
3.591
3
-
6.000
6.000
12.000
6.000
0,6086
3.652
4
-
6.000
6.000
14.000
8.000
0,5158
4.126
5
-
7.000
7.000
17.000
10.000
0,4371
4.371
6
-
7.000
7.000
21.000
14.000
0,3704
5.186
7
-
8.000
8.000
25.000
17.000
0,3139
5.336
8
-
9.000
9.000
30.000
21.000
0,2660
5.586
9
-
10.000
10.000
36.000
26.000
0,2255
5.863
10
-
11.000
11.000
43.000
32.000
0,1911
6.115
NPV
11.115,73


Nilai NPV adalah 11.115,73 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Perhitungan NVP  dari cash outflow adalah sebagai berikut :

Maka nilai P bisa dihtung dengan mengunakan rumus pada table bunga, adalah sebagai berikut:
P = -2.000+(-15.000(P/F.i.n))+(-5000(P/F.i.n))+(-6000(P/A.i.n))(P/F.i.n)     + (-7000(P/A.i.n))(P/F.i.n)+(-8000(P/F.i.n))+(-9000((P/F.i.n))+(-10000(P/F.i.n)) +       (-11000(P/F.i.n))
Maka dari tabel didapatkan nilai pengeluaranya adalah  sebagai berikut:
P = -58.015.03
Perhitungan NVP  dari cash in flow adalah sebagai berikut :


Dari cash in flow itu dapat kita hitung present velue proyek tersebut dengan rumus sebagai berikut:
P  =10.000(P/F.i.n))+( 12.000 (P/F.i.n)) + (14.000 (P/F.i.n)) +               (17.000 (P/F.i.n)) +   (21.000 ( (P/F.i.n)) + ( 25.000(P/F.i.n)) +              (30.000 (P/F.i.n)) + (-36.000 (P/F.i.n))+(-43.000 (P/F.i.n))
Maka dari table diapatkan nilai present value d atas adalah
P = 69.078.3
Maka NPV      = 69.078.3-58.015.03
= 11.063,27
Dari perhitungan ada perbedaan dengan nilai yang ditung menggunakan rumus bunga. Hal itu disebabkan pada table pengeluaran pada tahun 3dan 4 tidak dijadikan nilai present dhaulu tetapi 

Contoh: Suatu rencana investasi dengan estimasi cash flow adalah:
                        Investasi                      Rp 700 juta
                        Annual Benefit                       Rp 130 juta
                        Annual Cost                Rp 30 juta
                        Over houl(t=5)                    Rp 70 juta
                        Nilai sisa                      Rp 300 juta
                        Umur investasi                        8 tahun
                        Pajak Perusahaan        10% per tahun
Diminta: Susunlah cash flow setelah pajak, jika menggunakan depresiasi:
a.      a. .  SLD
b.      b. DDBD
Penyelesaian
a.      a.  Metode Straight Line Depreciation


n
CF Sebelum Pajak
SLD = 1/N (I-S)
PKP
Pajak
10 %
CF Setelah Pajak
(-)
(+)
NCF
(a)
(b)
(c)
(d=c-b)
(e)
(f=d-e)
(g=fx10%)
(h=d-g)
0
700
-700
-700
1
30
130
100
50
50
5
95
2
30
130
100
50
50
5
95
3
30
130
100
50
50
5
95
4
30
130
100
50
50
5
95
5
100
130
30
50
-20
0
30
6
30
130
100
50
50
5
95
7
30
130
100
50
50
5
95
8
30
130
100
50
50
5
95
S
300
300
300

b.      Metode Double Declining Balance Depreciation
n
CF Sebelum Pajak
DDBD = 2/N (BVt-1)
BVt
PKP
Pajak 10 %
CF Setelah Pajak
(-)
(+)
NCF
(a)
(b)
(c)
(d=c-b)
(e)
(ft = dt-1 - BVt)
(g=d-e)
(h=gx10%)
(i=d-h)
0
700

-700

700


-700
1
30
130
100
175
525
-75
-7.5
107.5
2
30
130
100
131
393.75
-31.25
-3.125
103.13
3
30
130
100
98
295.31
1.5625
0.1563
99.844
4
30
130
100
74
221.48
26.172
2.6172
97.383
5
100
130
30
55
166.11
-25.37
0
30
6
30
130
100
42
124.58
58.472
5.8472
94.153
7
30
130
100
31
93.44
68.854
6.8854
93.115
8
30
130
100
23
70.08
76.64
7.664
92.336
S

300
300




300

.      contoh ketiga :  Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?

Diketahui :
A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun


Ditanya :
 
Cash flow diagram?

Jawab:
Cash flow diagram:

. contoh keempat :  Suatu rencana investasi baru dengan cash flow sebagai berikut:
Investasi
Rp 700 juta
Annual Benefit
Rp 140 juta
Annual Cost
Rp 35 juta
Benefit lump-sum (t=4)
Rp 90 juta
Nilai sisa
Rp 100 juta
Umur investasi
10 tahun
Suku Bunga
8% /tahun
Pajak Perusahaan
20% / tahun
Susunlah cash flow setelah pajak, jika:
a. Metode depresiasi straight line depreciation;
                  b  Metode depresiasi double declining balance depreciation;
                               c. Evaluasilah kelayakan rencana sebelum pajak dan sesudah pajak.
Penyelesaian:


sumber :
ilmumanajemen.wordpress.com/2007/.../manajemen-keuangancash-flow/
www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/pengertian-arus-kas-cash-flow.html